Pandemik Covid-19 Ancam Perekonomian Khusus nya Bisnis


Pandemik Covid-19 Ancam Perekonomian Khusus nya Bisnis

            Wabah Covid-19 saat artikel ini ditulis (26 Maret 2020 jam 13.31) sudah terdapat di 172 negara di dunia dengan total penderita positif sebanyak 532,788 orang,  24.077 orang meninggal, dan 122.672 orang sembuh. Virus yang bermula dari daerah Wuhan, China ini  dengan cepat menyebar karena penularannya yang sangat mudah yaitu apabila melakukan kontak fisik dengan penderita atau dengan menyentuh barang yang sama dengan penderita. Banyak cara dapat dilakukan untuk mencegah penularan covid-19 ini, seperti menjaga kesehatan, menggunakan masker jika sedang tidak sehat, mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan air yang mengalir secara rutin, melakukan social distancing (menjaga jarak dengan orang lain), dan self quarantine yaitu mengkarantina diri sendiri di rumah untuk menghindari penyebaran covid-19 yang semakin luas.

Pandemi covid-19 membawa dampak dan pengaruh negatif dalam bidang ekonomi, keuangan, pendidikan, hingga masyarakat dunia dan  dirasakan oleh banyak negara maju maupun negara berkembang yang terdampak virus covid-19. Ini akan menjadi ancaman dan berpotensi menimbulkan krisis ekonomi dunia, apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Salah satu negara yang terdampak adalah Indonesia. Investor asing sudah bersiap untuk menarik aliran modal yang ditanam nya terutama di negara berkembang. Pertumbuhan bisnis pun menurun karena adanya kebijakan quarantine (karantina) dan pembatasan interaksi sosial.

            Pandemi covid-19 juga berpengaruh terhadap dunia bisnis. Banyak pusat perbelanjaan di Jakarta yang melakukan penutupan kegiatan operasional sementara sebagai antisipasi penyebaran virus covid-19. Beberapa gerai yang ditutup seperti di Lippo Mal Puri dengan gerai Kidzoona, Miniapolis, Timezone, Element Family Fun, Cinema XXI, Meiso Reflexiology, Wonderkids, Netspa, Tropica Land dan masih banyak lagi. Penutupan juga dilakukan di beberapa gerai mall Central Park, Plaza Indonesia, dan Senayan City (sumber data: kompas).

Dalam dunia pendidikan, pemerintah sudah menetapkan aturan untuk meliburkan sementara sekolah & universitas, dan pelajar nya di harusnya belajar dari rumah masing. Untuk tetap melakukan proses belajar mengajar maka dilakukan kelas online atau virtual class. Akibat dari peraturan ini banyak para wirausaha di sekitar sekolah dan kampus seperti rumah makan, toko atk, dll merasa menurun pendapatan nya, karena lingkungan nya sepi oleh para pelajar dan mahasiswa.

            Sektor pariwisata pun terkena imbas nya dari penyebaran virus covid-19 ini. Pembatasan berpergian masyarakat sudah ditetapkan pemerintah baik dari dalam maupun luar negeri, akibatnya menurunkan pendapatan bagi para wirausaha bahkan banyak yang terancam kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Beberapa daerah di Indonesia yang terdampak paling parah dalam sektor pariwisata adalah Bali, Yogyakarta, Jakarta, Belitung, dan Manado (sumber narasumber : bbc.com/indonesia). Terlebih lagi karena mayoritas wisatawan asing terbanyak berasal dari China. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak yaitu menggerakkan wisatawan domestik, walaupun jumlahnya tidak sebanding dengan wisatawan asing.

            Pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi akan memburuk jika penyebaran kasus covid-19 berlangsung 3-6 bulan, dilakukannya lockdown, dan perdagangan internasional akan berada di bawah 30%. Maka pertumbuhan ekonomi di Indonesia hanya berada di angka 0-2,5% (sumber data: ayosemarang.com) . Angka ini menurun drastis dibanding tahun 2019 sebesar 5,02% . Dikutip dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi keseluruhan belum bisa di prediksi karena penyebaran wabah covid-19 belum berakhir . Diprediksi, wabah covid-19 akan berakhir sekitar 3 bulan lagi, hasil analisa Peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) memprediksi penyebaran covid-19 akan sampai puncaknya pada minggu kedua atau ketiga bulan April dan berakhir sekitar akhir Mei atau awal Juni. Dalam kajiannya tim ITB menggunakan model Richard’s Curve Korea Selatan, alasannya karena terbukti dapat memprediksi awal, akhir, serta puncak epidemi dari penyakit SARS di Hongkong tahun 2003.
           
Referensi artikel berita :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Review) Produce 101 Season 2 part 1

First Concert DIAMOND EDGE IN JAKARTA 2017 (SEVENTEEN)

(Review) Produce 101 Season 2 part 2~